menjadi suatu rujukan kalau muslim yang satu dengan muslim yang lain ibarat suatu bangunan yang masing-masing individu punya kemampuan/kompetensi untuk memperkokoh bangunannya dalam upaya membina ukhuwah islamiyah. ditampilkan sebagai suatu bangunan, mengingat bila ada diantara unsur dari bangunan itu yang keropos maka struktur bangunan itu tidak lagi menjadi kuat dan kokoh, termasuk tidak akan mampu menahan kekuatan lain yang berusaha merobohkan.
dalam perjuangan menegakkan kebenaran islam, persatuan umat (integritas umat) menjadi utama (prioritas). tanpa integritas umat, kebenaran dan kejayaan islam akan berjalan tertatih-tatih. kalau masing-masing individu tidak lagi mengutamakan semangat kekeluargaan dan sebaliknya mengutamakan kerakusan pribadi untuk ditulis sebagai pejuang dan pahlawan islam yang mengisi agenda sejarah sebagai orang yang banyak berjasa terhadap kebesaran islam, maka didapatnya hanyalah prestasi kosong, angan-angan kosong, dan omong kosong.
sebagai bukti bahwa integritas umat itu penting untuk menunjukkan kebesaran dan kejayaan islam, adalah keberhasilan Nabi Muhammad S.A.W dalm memimpin umatnya. beliau mampu membangun masyarakat arab yang berprilaku demoralisasi (kemerosotan akhlaq) dan dishumanisasi (tidak ada rasa prikemanusiaan), suka pertikain dan perpecahan serta akrab dengan pertumpahan darah dengan konstruksi yang saling mengutamakan prinsip damai (ishlah). beliau bangun masyarakat agar aktivitas yang dilakukannya tidak bercerai berai dari orientasi membangun negara sejahtera atau baldatu toyyibatun warobbun ghoffur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar